<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6054923247078731910\x26blogName\x3dMAPALA+HUMENDALA\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://humendala.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://humendala.blogspot.com/\x26vt\x3d-3048275863699765493', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
GALLERY
MAPALA HUMENDALA on Facebook

Penanganan Dampak Perubahan Iklim Butuh Miliaran Dolar

Selasa, 21 Juli 2009

Negara-negara berkembang membutuhkan setidaknya 150 miliar dolar AS per tahun untuk mengatasi dampak perubahan iklim serta untuk mengejar target pembangunan berbasis rendah karbon.
Siaran pers LSM Oxfam Internasional di Jakarta, Kamis (16/7) hal tersebut mesti dipenuhi negara maju yang dalam sejarah peningkatan emisi global memiliki kewajiban untuk mendanai usaha adaptasi di negara berkembang. Untuk itu, pertemuan pemimpin politik dunia di Kopenhagen pada Desember 2009 mendatang harus dicapai kepakatan bahwa puncak tertinggi emisi karbon global harus berhenti sebelum 2015.
Selain itu, negara-negara maju sebelum 2020 harus menunjukkan komitmen untuk menurunkan emisi karbon mereka setidaknya hingga 40 persen tingkat emisi tahun 1990. Sedangkan sebelum 2050, seluruh negara juga harus berbuat untuk mengurangi emisi karbon global setidaknya 80 persen di bawah tingkat emisi tahun 1990.
Pekan lalu, Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar mengemukakan inisiatif pendanaan untuk upaya penanggulangan perubahan iklim semakin bertambah menyusul meningkatnya kesadaran akan pentingnya isu penanggulangan perubahan iklim dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G8 di L'Aquila, Italia.
"Ada beberapa inisiatif untuk pendanaan upaya penanggulangan perubahan iklim seperti 'green fund' yang diusulkan Meksiko dan berbagai proposal lain untuk menciptakan pasar untuk emisi karbon, di samping peningkatan pendanaan dari donor maupun anggaran masing-masing negara," kata Rachmat Witoelar.
Selain itu, dalam forum G8 juga disepakati bahwa negara berkembang dapat tetap tumbuh dan mendapat akses dana serta teknologi baik untuk mitigasi emisi maupun adaptasi terhadap perubahan iklim. Pada pertemuan tersebut, Presiden AS Barack Obama yang mengetuai diskusi sesi perubahan iklim menyimpulkan pentingnya isu pendanaan dan teknologi untuk negara berkembang dan inisiatif spesifik dengan swasta seperti green fund dan pasar karbon yang efisien. (Ant/OL-06)

Sumber: Media Indonesia

Bookmark this post to del.icio.us Digg this post! Bookmark this post to Yahoo! My Web Bookmark this post to Furl