<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6054923247078731910\x26blogName\x3dMAPALA+HUMENDALA\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://humendala.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://humendala.blogspot.com/\x26vt\x3d-3048275863699765493', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
GALLERY
MAPALA HUMENDALA on Facebook

Menbudpar: Komodo Batal Dicoret

Selasa, 08 Februari 2011


JAKARTA--MICOM: Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik menyatakan, pihaknya akan melanjutkan promosi dan mengikuti tahapan selanjutnya untuk mendukung Komodo menjadi New7Wonders.

"Kita akan lanjut, kita akan ikuti terus prosesnya setelah ini," kata Menteri Jero Wacik di Jakarta, Selasa (8/2).

Setelah diputuskan batal dieliminasi oleh Lembaga New7Wonders, Taman Nasional (TN) Komodo akan melaju dalam 28 besar finalis untuk meraih posisi 7 besar pada 11 November 2011 agar sukses menjadi N7W.

Wacik sendiri berencana akan hadir dalam acara puncak final atau pengumuman N7W di negara mana pun nantinya akan digelar pasca-Indonesia menolak menjadi tuan rumah acara itu.

"Di mana pun nantinya acara final digelar, saya berencana untuk datang. Kalau perlu saya akan bawa komodo-komodoan untuk dipromosikan sekalian di sana," katanya.

Sebelumnya Lembaga N7W pada Senin malam (7/2) mengumumkan keputusan resmi atas kepesertaan Komodo dalam kampanye N7W.

Voting untuk Komodo diputuskan tetap dilanjutkan sebagai finalis resmi kampanye N7W.

Keputusan kedua adalah N7W mengeluarkan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dari statusnya sebagai Komisi Pendukung Resmi untuk Komodo di kampanye N7W.

Presiden & Founder N7W, Bernard Weber, dalam situs resminya www.new7wonders.com mengatakan keputusan untuk mempertahankan Komodo dalam
kampanye tersebut berdasar pada besarnya dukungan yang datang dari berbagai
pihak.

"Dengan tidak diikutsertakannya Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dari official role dalam program ini, maka voting untuk Komodo dapat dilanjutkan," katanya.

Weber menyayangkan Kemenbudpar RI yang dinilai tidak kooperatif dan menggunakan alasan finansial untuk "mengelak" dari tanggung jawab moral yang seharusnya mereka penuhi. (Ant/OL-9)

sumber: media indonesia

Author: Mapala Humendala FE-UR » Comments:

Presiden Resmikan Gong Perdamaian


KUPANG--MICOM: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (8/2), meresmikan gong perdamaian di Taman Nostalgia Kupang sekaligus meresmikan rumah pintar dan melakukan penanaman pohon.

Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono tiba di Bandara El Tari sekitar pukul 14:00 WITA disambut oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan sejumlah pejabat setempat.

Dari Bandara El Tari, Presiden dan rombongan langsung menuju Taman Nostalgia yang berada di tengah kota Kupang.

Saat peresmian gong perdamaian nusantara, Wali Kota Kupang Daniel Adoe mengatakan peresmian gong perdamaian nusantara bisa memperkuat pesan perdamaian, pluralisme dan toleransi. Taman Nostalgia memiliki luas 6 hektar dan monumen gong perdamaian sendiri memiliki luas 500 meter persegi di dalam kompleks taman.

"Gong ini tepat karena sesuai dengan karakter masyarakat Kupang yang memiliki beragam etnis dan juga cinta kasih dan perdamaian," kata Daniel.

Saat meresmikan gong yang ditandai dengan pemukulan gong dan penandatanganan prasasti, Presiden didampingi oleh Menkominfo Tifatul Sembiring, Gubernur Frans Lebu Raya dan Wali Kota Daniel Adoe.

"Mohon doa dari tokoh dan pemuka agama agar diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa," kata Presiden usai menandatangani prasasti gong perdamaian.

Usai meresmikan Presiden dan Ibu Negara menanam pohon Cendana di lokasi tersebut. Setelah itu meresmikan rumah pintar.

Sementara menteri yang hadir antara lain Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mensos Salim Segaf Aljufrie, Mendiknas Mohammad Nuh, dan sejumlah menteri lainnya. (Ant/wt/X-12)

sumber: Media Indonesia

Author: Mapala Humendala FE-UR » Comments:

JEMBATAN LEIGHTON I SUNGAI SIAK

Kamis, 03 Februari 2011


Author: Mapala Humendala FE-UR » Comments:

Gajah Taman Nasional Tesso Nilo Lahirkan Bayi Jantan

Rabu, 02 Februari 2011



UKUI--MICOM: Seekor gajah Sumatra (elephas maximus sumatranus) berumur 23 tahun melahirkan bayi jantan secara alami di sekitar Taman Nasional (TN) Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Lisa, gajah jinak binaan WWF Riau dan Kementrian Kehutanan tersebut telah melahirkan dua kali selama empat tahun terakhir.

Juru Bicara WWF Riau Syamsidar, Selasa (1/2), mengatakan Lisa melahirkan bayi gajah jantan pada Senin (31/1) dini hari tanpa bantuan manusia. "Mahout atau pawangnya sendiri yang pertama kali mengetahui gajah tersebut telah melahirkan saat akan dimandikan," katanya.

Lisa merupakan bagian dari Tim Flying Squad atau pasukan gajah berikut pawang. Tugas tim itu meminimalisasi konflik antara gajah liar dan manusia di sekitar TN Tesso Nilo.


Awalnya, hanya ada empat gajah jinak yang dilibatkan dalam tim tersebut berikut delapan orang pawang. Gajah jinak tersebut yakni Ria dan Lisa yang berkelamin betina, serta Rahman dan Indro yang berkelamin jantan.

Pada Februari 2007 Lisa melahirkan anak pertama berkelamin betina. MS Kaban, Mentri Kehutanan pada saat itu kemudian memberi nama Nela untuk bayi gajah betina tersebut. Berselang setahun kemudian, Ria juga melahirkan bayi gajah jantan yang kemudian diberi nama Tesso. Kelahiran terakhir ini menambah jumlah gajah Flying Squad WWF Riau menjadi
tujuh ekor. (BG/OL-01)


sumber : media indonesia

Author: Mapala Humendala FE-UR » Comments: