Cegah Perubahan Iklim dengan Green Stimulus
Selasa, 28 April 2009
Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya sebaiknya menerapkan program green stimulus (stimulus hijau) sebagai bagian dari program stimulus ekonomi yang ada.
Tujuannya untuk memperkuat ekonomi dan pada saat yang bersamaan menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, melindungi masyarakat yang rentan, dan mengurangi emisi.
Ada serangkaian upaya yang efektif dalam hal biaya untuk membantu negara-negara Asia Tenggara dari dampak terburuk perubahan iklim. "Sebagai contoh, memperbaiki pengelolaan air, memperkuat sistem irigasi, memperkenalkan varietas tanaman baru, melindungi hutan, dan membangun tembok-tembok perlindungan laut," kata pengamat lingkungan hidup Emil Salim di Jakarta, Selasa (28/4).
"Green stimulus itu untuk pemberdayaan masyarakat seperti unemployement. Dengan demikian, biaya memang tinggi tapi manfaat untuk ekonomi akan luas. Sebab, tidak hanya akan mengentaskan kemiskinan dan membuka lapangan kerja, tetapi juga mengantisipasi perubahan iklim," ujarnya.
Lebih lanjut, Emil juga menjelaskan, perlunya penyebarluasan informasi kepada masyarakat luas terutama petani mengenai perubahan iklim yang menyebabkan perubahan pola masa tanam.
Hal ini penting untuk dilakukan karena masyarakat di pedesaan belum banyak yang menyadari tentang perubahan iklim ini yang akan mengancam ketahanan pangan.
"Kalau para petani mengetahui masa tanam akan bergeser karena perubahan iklim. Mereka akan memperoleh hasil pertanian yang lebih baik," tuturnya.
Sumber: Media Indonesia
Tujuannya untuk memperkuat ekonomi dan pada saat yang bersamaan menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, melindungi masyarakat yang rentan, dan mengurangi emisi.
Ada serangkaian upaya yang efektif dalam hal biaya untuk membantu negara-negara Asia Tenggara dari dampak terburuk perubahan iklim. "Sebagai contoh, memperbaiki pengelolaan air, memperkuat sistem irigasi, memperkenalkan varietas tanaman baru, melindungi hutan, dan membangun tembok-tembok perlindungan laut," kata pengamat lingkungan hidup Emil Salim di Jakarta, Selasa (28/4).
"Green stimulus itu untuk pemberdayaan masyarakat seperti unemployement. Dengan demikian, biaya memang tinggi tapi manfaat untuk ekonomi akan luas. Sebab, tidak hanya akan mengentaskan kemiskinan dan membuka lapangan kerja, tetapi juga mengantisipasi perubahan iklim," ujarnya.
Lebih lanjut, Emil juga menjelaskan, perlunya penyebarluasan informasi kepada masyarakat luas terutama petani mengenai perubahan iklim yang menyebabkan perubahan pola masa tanam.
Hal ini penting untuk dilakukan karena masyarakat di pedesaan belum banyak yang menyadari tentang perubahan iklim ini yang akan mengancam ketahanan pangan.
"Kalau para petani mengetahui masa tanam akan bergeser karena perubahan iklim. Mereka akan memperoleh hasil pertanian yang lebih baik," tuturnya.
Sumber: Media Indonesia
Leave your response