<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6054923247078731910\x26blogName\x3dMAPALA+HUMENDALA\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://humendala.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://humendala.blogspot.com/\x26vt\x3d-3048275863699765493', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
GALLERY
MAPALA HUMENDALA on Facebook

Sebuah Nama Sebuah Cerita "Sungai Siak"

Selasa, 24 Maret 2009


Profil Sungai Siak

Sungai Siak Merupakan salah satu sungai terbesar yang seluruh DAS nya berada di Provinsi Riau. Dibangdingkan sungai yang lain sungai Siak merupakan yang terdalam sehingga dapat dilayari oleh kapal-kapal besar. Sungai Siak melewati 5 kabupaten dan kota sehingga sungai Siak memiliki peranan yang penting bagi sosial ekonomi masyarakat. Sungai Siak memiliki 3 anak sungai utama yaitu Tapung kiri,tapung Kanan yang berada di Hulu yang bermuara membentuk up Stream sungai Siak dan anak sungai lainnya adalah sungai Mandau. Secara geografis sungai Siak terletak antara 100˚ 28 BT sampai dengan 102˚ 12 BT dan antara 0˚ 20, dengan 1˚ 16 LU. Lebar sugai Siak rata-rata 100- 150 M dan kedalaman 20-29 M. dengan panjang 527 KM dan yang dapat dilayari sepanjang 300 KM.Hutan dipinggir sungai Siak pun cukup beragam seperti api-api,pedada,rengas Sialang DLL. Jumlah penduduk yang tinggal dipinggiran Sungai Siak mencapai 1,5 Juta jiwa yang hampir 50% nya tinggal di Kota Pekanbaru. Namun seiring berjalanya waktu dan berkembangnya zaman Sungai Siak semakin rusak dan tercemar.

Sungai Siak Sekarang ?

Berkembangnya zaman serta tekonologi menjadi salah satu penyebab kerusakan lingkungan. Pada awal peradapan industri tepatnya diawali dengan Revolusi Industri di Inggris yang menjadi Roh nya industri-Industri di Eropa dan dunia,tidak pernah terpikir oleh manusia akan terjadinya Pemanasan Global. Sungai Siak Menjadi salah satu korban dari kemajuan industri dan teknologi tersebut. Sungai Siak yang dulunya sangat indah dan menjadi Simbol Provinsi Riau dan kebanggaan masyarakat di negeri lancang kuning ini apabila tidak ada perhatian khusus dari segenap masyarakat baik itu pemerintah maupun rakyatnya sendiri mungkin tinggal menunggu waktu hancurnya. Pemerintah yang hanya memacu pertumbuhan Ekonomi yang tidak berwawasan lingkungan menjadi bukti sukses rusaknya DAS Siak.
Pencemaran yang terjadi di DAS Siak akibat banyaknya perusahaan yang membuang limbah kesungai menjadi penyebab utama turunnya kuailtas Air sungai Siak,belum lagi sampah-sampah rumah tangga yang sedikit banyaknya berpengaruh rusaknya ekosistem sungai Siak. Menurut penuturan warga yang tinggal di pinggiran Sungai Siak dahulunya air sungai Siak dapat diminum langsung tanpa dimasak namun sekarang jangankan untuk minum untuk mandi saja air sungai Siak sudah tidak layak apalagi diwaktu musim penghujan banyak ikan yang serta tumbuhan Gren belt seperti bakau,pedada yang mati akibat racun-racun industri. Abrasi dan sediamentasi akibat banyaknya kapal-kapal besar yang melayari sungai Siak semakin menambah rona kelam Sungai terdalam di Indonesia ini. Gelombang-gelombang yang diakibatkan oleh putaran mesin kapal maupun Speedbot mengakibatkan runtuhan dibibir sungai ditambah lagi banyaknya tanaman green belt yang mati sehingga gelombang langsung menghempas ke bibir sungai. Tanah-tanah akibat runtuhan mengendap ke dasar sungai mengakibatkan terjadi pendangkalan. Bahkan pendangkalan yang terjadi sungai Siak selama 10 Th terakhir mencapai 8-10 M. sedimentasi ini juga diakibatkan oleh penambangan pasir atau Galian C Dihulu sungai.
Kerusakan sungai Siak berdampak kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat karena penduduk yang mata pencarianya nelayan tidak bisa lagi menangkap ikan karena spesies ikan yang hidup di sungai Siak sudah banyak yang punah karena limbah. Apabila musim penghujan datang masyarakat enggan mandi kesungai karena takut terjangkit penyakit kulit begitu besarnya penurunan kualitas air sungai Siak.
Puluhan pabrik yang beroperasi di kawasan sungai Siak seperti IKKP,Siak Raya,SD Group seolah-olah menutup mata dan tidak mau tau tentang masalah ini.yang ada sungai Siak semakin di cemari oleh moral-moral yang tidak bertanggung jawab tersebut,dan jadilah sungai Siak sebagai Tong Sampah raksasa negeri ini. Siapa Yang Bertanggung Jawab?

Dimanakah Peranan Pemerintah ?

Sebagain leader dan panutan dalam masyarakat maka dibutuhkan kader-kader dan orang yang betul-betul memiliki moral dan tanggung jawab kepada masyarakat dan lingkungan tidak hanya memacu pertumbuhan ekonomi massa tapi juga memikirkan solusi terhadap yang telah direncanakanya terutama masalah lingkungan yang harus memiliki sinergisitas dan keseimbangan dengan perekonomian. Namun hal ini yang sering kali kurang diperhatikan atau memang sengaja diabaikan oleh pemerintah termasuk perimerintah negeri lancang kuning ini.
Bisa kita lihat bersama banjir yang dari tahun ketahun semakin membahayakan seolah-olah tidak menjadi permasalahan yang patut diselesaikan oleh pemerintah. Banjir yang baru-baru ini malanda kawasan rumbai pesisir akibat meluapnya sungai Siak,adakah tindakan kongrit yang dilakukan pemerintah untuk menjinakkan sungai Siak. Puluhan perusahaan membuang limbah kesungai Siak yang menyebabkan sungai Siak tercemar hanya dijadikan debat kusir oleh wakil-wakil rakyat yang duduk di lgislatif dan eksekuitf. Dari ekspedisi yang kami lakukan selama seminggu mengarungi sungai Siak banyak fenomena-fenomena menarik yang kami temukan di masyarakat seperti contoh di daerah Buatan,perawang dan beberapa daerah dikawasan kota Siak tinadakan konkrit yang dilakukan pemerintah hanya memasang Plang “Terima Kasih Anda Tidak Membuang Sampah Disini” sedangkan tempat pembuangan sampah maupun tempat pengolahan sampah akhir tidak disediakan sehingga masyarakat masih menjadikan sungai Siak sebagai tempat pembuangan sampahnya bahkan sebagian masyarakat berasumsi sampah yang menumpuk di sungai bisa mengurangi abrasi. Belum lagi kondisi ekonomi masyarakat yang semakin terpuruk,karena sebagian besar masyarkat yang berprofesi sebagai nelayan enggan melaut karena ikan yang sudah jarang. Ranperda tentang pembentukan badan penanggulangan masalah lingkungan yang ditawarkan berbagai lembaga swadaya masyarakat kepada pemerintah tidak pernah diwujudkan. Sehingga menimbulkan pertanyan besar ditengah-tengah masyarakat dimana peranan pemerintah dalam pemecahan masalah tentang kerusakan Sungai Siak.

Tuntutan Masyarakat Sungai Siak
  1. Ambil tindakan tegas kepada perusahan yang membuang limbah kesungai Siak
  2. Sediakan tempat-tempat pembuangan sampah di kawasan perkampungan
  3. Adanya aturan tentang kapal-kapal yang melewati sungai Siak
  4. Segera bentuk suatu badan yang fokus tentang pengawasan limbah sungai Siak
  5. Pindahkan /cabut izin usaha perusahaan yang dengan sengaja membuang limbah tanpa dinetralkan kesungai Siak
  6. Adanya tindakan kongkrit dari pemerintah dalam peningkatan perekonomia masyarakat sungai Siak.
HMA.129.JL'07

Bookmark this post to del.icio.us Digg this post! Bookmark this post to Yahoo! My Web Bookmark this post to Furl
  1. Anonymous Anonim | Rabu, 01 April, 2009 |  

    hei,..punggawa HUMENDALA...gabung ya...koreksi dikit ya...kayaknya nama salah satu angkatan perintis keliru dikit dech...yang saya tau bukan BAHRIL YUSIR ..tapi yang bener BAHRIL YUSAR SIREGAR dech...

  2. Blogger HERMANN | Rabu, 01 April, 2009 |  

    Terima kasih koreksinya, kesalahan akan di perbaiki.
    Informasi lebih lanjut bisa kirimkan email ke: humendala@gmail.com, atau milis : humendala@googlegroups.com

Leave your response